Bersyukur adalah sebuah emosi positif yang muncul ketika kita berterima kasih dan menghargai apa yang kita miliki, baik dalam bentuk yang nyata (misalnya hadiah atau bantuan), atau tidak nyata (misalnya hari yang menyenangkan atau suatu relasi)

Rasa syukur dapat diperlihatkan dalam beberapa jenis perilaku, misalnya:

Bersyukur ternyata memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Beberapa orang merasa sangat mudah untuk bersyukur sedangkan beberapa orang merasa sulit untuk menemukan hal baik dalam hidupnya. Hal ini mungkin dikarenakan ia sudah terbiasa dengan emosi negatif seperti kecewa, marah, atau putus asa dalam kehidupannya sehari-hari. Namun jangan khawatir, bersyukur ternyata adalah kemampuan yang bisa dibangun dan dilatih kok. Bagaimana caranya?

Refleksi diri

Luangkan waktu untuk fokus pada pengalaman dan emosi yang dirasakan saat ini. Parents bisa mencoba untuk mengingat siapa saja orang-orang yang membantu hingga Parents bisa dalam posisi saat ini? Apa saja hal-hal yang membuat hidup Parents menjadi lebih baik? 

Nikmati momen

Coba Parents luangkan waktu untuk menikmati momen. Fokus pada momen saat ini dan izinkan diri untuk merasakan emosi yang baik. Fokuskan diri pada apa yang kita lihat, dengar, cium, cecap, dan rasakan. Hindari untuk mengingat kejadian di masa lalu atau memikirkan masa depan. Cukup fokus di masa kini.

Buat ritual syukur

Parents bisa membuat ritual syukur saat untuk mengapresiasi sesuatu dan berterima kasih misalnya dengan berdoa, beribadah, atau bermeditasi. Parents juga bisa melakukan ritual menulis jurnal sebelum tidur atau menarik nafas panjang sambil menikmati matahari pagi

Berterima kasih

Bersyukur adalah bagaimana kita mengenali dan mengapresiasi orang-orang, momen, kemampuan, benda, atau hadiah yang membuat kita merasa senang, tenang, atau nyaman dalam hidup. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bersyukur adalah dengan melakukan apresiasi. Tunjukkan bahwa Parents bersyukur kepada seseorang misalnya dengan mengatakannya secara langsung atau menulis pesan/surat terima kasih

Caranya bisa dilakukan dengan mengapresiasi hal kecil yang dilakukan orang lain. Sampaikan dengan spesifik, hal apa yang ingin kita apresiasi. Sampaikan juga betapa kita menghargai waktu, energi, atau usaha yang telah ia keluarkan untuk kita. Misalnya “Terima kasih ya sudah mau memasak hari ini, aku lagi laper dan masakanmu enak banget!

Reframing

Reframing adalah sebuah usaha untuk mengubah suatu pola pikir. Caranya dengan mencoba membandingkan situasi saat ini dengan pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu. Dengan melakukan ini, Parents bisa melihat bahwa Parents telah bertahan sejauh ini dan juga dapat melihat apa saja yang perlu disyukuri saat ini

Reframing juga bisa dilakukan dengan mengubah suara dan pola pikir negatif dalam pikiran kita. Misalnya ada pikiran “Aduh, hari ini aku harus kerja!” Parents bisa coba mengganti pikiran tersebut dengan “Hari ini aku akan bekerja dan menggunakan kemampuan serta bakat yang kumiliki” Atau misalnya saat anak mulai bisa membantah atau tidak menuruti permintaan kita. Parents bisa coba melakukan reframing dengan “Wah, anakku sudah bisa mengekspresikan dirinya!”. Reframing bukan berarti  mengabaikan emosi tidak menyenangkan yang dirasakan ya, melainkan mencoba mencari dan melihat hal baik di semua kejadian, termasuk kejadian yang kurang menyenangkan

Luangkan waktu untuk menikmati hal yang disukai

Dalam beraktivitas, terkadang kita melakukan segala sesuatunya dengan terburu-buru atau melakukannya dengan autopilot. Parents bisa mencoba untuk melambat dan menyadari hal yang menurut Parents penting dalam keseharian atau sesuatu yang sesuai dengan nilai yang Parents pegang. Misalnya jika Parents menyukai alam, coba untuk nikmati sinar matahari, tarik nafas panjang, dan nikmati momennya. Atau misalnya Parents merasa membersamai anak adalah hal yang penting, cobalah untuk menikmati momen tersebut

Memberi kembali

Melatih rasa syukur juga bisa dilakukan dengan memberikan sesuatu kepada orang lain, misalnya dengan memberikan donasi atau membantu orang lain. Dengan melakukan hal ini, Parents juga bisa memberi contoh kepada anak-anak sehingga mereka bisa belajar untuk mensyukuri apa yang telah mereka miliki

Mental subtraction

Yaitu membayangkan apa yang terjadi apabila kita tidak memiliki sesuatu yang kita miliki saat ini. Terkadang kita lupa dan tidak menghargai apa yang kita miliki sampai hal tersebut itu hilang. Melakukan mental subtraction bisa menjadi pengingat bahwa banyak hal yang perlu disyukuri dalam hidup

Menulis

Menulis jurnal syukur bisa membantu untuk melatih rasa syukur kita. Saat sedang merasakan emosi negatif, kita juga bisa melihat kembali apa saja yang patut disyukuri sehingga kita bisa bangkit lagi. Untuk menulis jurnal syukur, Parents hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit dalam sehari untuk menulis apa yang Parents syukuri hari ini. Tidak butuh waktu dan proses yang rumit, cukup tuliskan 2 atau 3 hal baik apa yang terjadi setiap hari. Usahakan untuk menulis setiap hari untuk membuat sebuah kebiasaan menyadari apa yang perlu diapresiasi setiap harinya. Menulis jurnal syukur bisa dilakukan dengan menulis notes atau bisa juga dilakukan di aplikasi Belajar Parenting ya



Referensi:

Breines, J. (2015). Four great gratitude strategies. Greater Good Magazine. https://greatergood.berkeley.edu/article/item/four_great_gratitude_strategies

Cherry, K. (2021). What is gratitude? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-gratitude-5206817

Migala, J. (2023). All about gratitude: What it means, why it’s good for health, and how to practice it. Everyday Health.

https://www.everydayhealth.com/gratitude/