Teori mengenai tahap perkembangan kognitif dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Jean Piaget. Piaget meyakini bahwa anak-anak berperan aktif dalam proses belajar. Mereka berperan seperti ilmuwan kecil karena mereka melakukan percobaan, observasi, dan belajar mengenai dunia di sekitarnya. Ketika anak berinteraksi dengan lingkungan, ia belajar informasi baru dan menambahkan informasi tersebut ke pengetahuan yang telah ia miliki sebelumnya. Teori ini menyebutkan bahwa anak melalui 4 tahapan belajar. Yuk, kita bahas satu per satu
Tahap sensorimotor
Tahap ini terjadi pada anak sejak lahir hingga usia 2 tahun. Anak-anak mempelajari hal baru melalui pengalaman sensori dan dengan memanipulasi objek. Dalam tahap ini anak belajar beberapa hal,yaitu:
- Anak memahami dunia sekitar melalui gerakan dan sensasi indera
- Anak mempelajari lingkungan sekitar melalui perilaku dasar seperti menghisap, menggenggam, melihat, dan mendengarkan
- Anak belajar bahwa sesuatu akan tetap ada meskipun tidak terlihat (object permanence).
- Anak menyadari bahwa ia adalah individu yang terpisah dari orang lain dan benda-benda di sekitarnya. Dampaknya anak mampu mempelajari nama-nama benda dan orang lain
- Menyadari bahwa apa yang ia lakukan dapat menyebabkan hal lain
Perkembangan kognitif di usia ini terjadi sangat pesat. Anak tidak hanya belajar mengenai kemampuan motorik (misalnya merangkak dan berjalan), melainkan juga belajar mengenai bahasa
Tahap pre operational
Tahapan ini terjadi ketika anak berusia 2-7 tahun. Dasar dari perkembangan bahasa terjadi dalam tahapan ini. Ciri-ciri kognitif anak di usia ini adalah:
- Anak mulai mampu berpikir secara simbolik sehingga ia mampu menggunakan kata dan gambar untuk menunjukkan suatu objek
- Anak kesulitan melihat sesuatu dari perspektif orang lain
- Kemampuan bahasa dan berpikirnya membaik namun cara berpikirnya masih sangat konkrit. Misalnya anak diperlihatkan 2 playdough yang berukuran sama. Satu playdough dimampatkan menjadi bola sedangkan yang satu lagi dibuat menyerupai piring. Anak akan berpikir bahwa bentuk piring lebih banyak playdough nya karena terlihat lebih besar
- Anak-anak belajar melalui bermain pura-pura
Tahap operasional konkrit
Tahapan ini terjadi ketika anak berusia 7-11 tahun. Dalam tahapan ini anak mulai berpikir logis meskipun masih konkrit. Anak masih belum memahami konsep abstrak dan konsep hipotesis. Anak juga lebih mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Selain itu anak mulai menyadari bahwa pikirannya unik, tidak semua orang memiliki pikiran, perasaan, dan opini yang sama dengannya
Tahap operasional formal
Tahapan ini terjadi pada anak usia 12 tahun ke atas. Dalam tahap ini, mulai terjadi peningkatan penggunaan logika, penggunaan cara berpikir deduktif, dan kemampuan memahami konsep abstrak. Anak mulai berpikir mengenai isu moral, filosofi, sosial, dan politik. Anak juga mulai mampu mencari solusi dari permasalahan yang dialami. Selain itu anak mulai mampu membuat perencanaan secara sistematis
Teori ini mengingatkan kita bahwa perkembangan kognitif anak tidak bersifat pasif. Maka dari itu anak perlu aktif dilatih untuk mengeksplorasi lingkungan agar ia lebih memahami dunia di sekitarnya. Parents juga perlu memperhatikan tahapan perkembangan ini agar dapat memberi stimulasi kognitif yang tepat untuk anak.
Referensi:
Cherry, K. (2022). Piaget's 4 stage of cognitive development explained. https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457