Parents pernah mendengar istilah people pleaser? People pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mementingkan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhannya sendiri. Orang tipe ini sering dianggap sebagai sosok yang baik dan senang membantu. Namun ternyata people pleaser bisa mengalami kesulitan untuk memprioritaskan dirinya dan dapat berujung pada pengabaian diri sendiri

Orang baik vs people pleaser

Ternyata ada perbedaan lho antara “orang baik” dengan people pleaser. Seseorang biasanya berperilaku baik dikarenakan beberapa alasan misalnya 

Jika Parents melakukan sesuatu karena merasa takut tidak disukai atau ditolak oleh orang lain, besar kemungkinan perbuatan baik itu didasari dari dorongan people pleaser

Tanda tanda people pleaser

People pleaser memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

Apa sih penyebabnya?

Untuk berhenti menjadi people pleaser, kita perlu tahu dulu nih kenapa sih seseorang memiliki perilaku tersebut. Beberapa alasannya antara lain:

Lalu apa saja dampaknya?

Sebenarnya menjadi people pleaser bukanlah suatu hal yang buruk. Ketika kita peduli kepada orang lain, tentunya itu adalah hal yang baik. Akan menjadi masalah ketika kita mencoba menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kebahagiaan kita sendiri

Ketika kita mencurahkan segala waktu dan tenaga untuk menolong orang lain agar mereka bahagia, kita bisa merasakan beberapa dampak:


Wah, ternyata banyak juga ya dampak negatif menjadi seorang people pleaser. Tapi tenang, ada beberapa cara kok yang bisa dilakukan untuk menghentikan perilaku people pleaser sehingga kita bisa menyeimbangkan antara keinginan membahagiakan orang lain tanpa mengorbankan diri sendiri

Memberikan batasan

Penting bagi kita untuk mengenali kemampuan, membuat batasan yang jelas, dan mengkomunikasikan batasan tersebut kepada orang lain. Sampaikan dengan jelas apa yang bisa kita bantu. Apabila orang tersebut meminta lebih, sampaikan bahwa kita tidak bisa membantunya.

Mulai dari hal kecil

Tentu sulit untuk bisa langsung mengubah perilaku dan akan lebih mudah jika memulainya dari hal kecil terlebih dulu. Mulailah dengan mencoba untuk berkata tidak pada permintaan yang sifatnya ringan. Misalnya mulai dari menolak tawaran sales di mall. Lalu teruskan kemampuan itu pada situasi dan orang yang berbeda. Ketika kita berhasil melakukan langkah kecil, maka akan muncul rasa percaya diri yang bisa membantu kita untuk menetapkan batasan dengan orang lain

Menentukan tujuan dan prioritas

Parents juga perlu menentukan tujuan dan prioritas dalam hidup. Mengetahui prioritas dapat membantu kita untuk menentukan apakah kita memiliki waktu dan tenaga untuk menolong orang lain. Apabila dirasa waktu dan tenaga Parents sudah habis untuk meraih tujuan yang diinginkan, maka ada baiknya Parents melakukan evaluasi dan mengatur kembali prioritas. Jadikan diri kita sendiri sebagai prioritas. 

Melakukan afirmasi positif

Saat Parents mulai merasa ada dorongan untuk menjadi people pleaser, cobalah untuk melakukan afirmasi positif. Ingatkan diri sendiri bahwa Parents pantas memiliki waktu untuk diri sendiri. Parents memiliki tujuan hidup yang penting dan Parents tidak berkewajiban untuk menghabiskan waktu dan tenaga melakukan sesuatu yang tidak disukai

Menunda jawaban

Saat seseorang meminta bantuan, katakan bahwa kita butuh waktu untuk memikirkannya. Dengan ini Parents jadi memiliki waktu untuk mengevaluasi dan memutuskan apakah Parents benar-benar ingin membantu orang tersebut. Coba tanyakan pada diri sendiri:

Apakah saya benar-benar ingin melakukannya?

Apakah saya memiliki waktu untuk melakukannya?

Apakah ada prioritas lain yang perlu saya lakukan?

Meninjau ulang suatu permintaan

Langkah lain untuk menghentikan perilaku people pleaser adalah mencari tanda apakah orang lain berusaha mengambil kesempatan dari kebaikan kita. Apakah ia selalu meminta bantuan namun tidak pernah ada saat kita membutuhkan bantuan? Apakah orang lain menyadari kecenderungan bahwa kita tidak akan menolak permintaannya? Parents perlu berhati-hati sebelum menyetujui suatu permintaan agar tidak dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh orang lain

Bantu ketika merasa ingin membantu

Kita tidak perlu terus menerus menjadi “orang yang baik” kok. Jangan melakukan sesuatu hanya karena Parents merasa takut ditolak atau ingin mendapat penerimaan dari orang lain. Tetap lakukan hal baik namun karena memang Parents ingin membantu. 



Apabila menjadi people pleaser membuat Parents kesulitan meraih kebahagiaan, penting untuk Parents segera belajar bagaimana caranya menetapkan batasan dengan orang lain. Jika dibutuhkan, jangan ragu ya untuk berkonsultasi ke tenaga profesional 


Referensi:

Cherry, K. (2022). 8 ways to stop being a people pleaser. Verywell mind. https://www.verywellmind.com/how-to-stop-being-a-people-pleaser-5184412

Psychology Today Staff. (n.d.). People pleasing. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/basics/people-pleasing