Motivasi menjadi salah satu hal yang penting bagi anak, terutama agar anak terdorong untuk mau belajar. Kira-kira cara apa ya yang bisa dilakukan oleh Parents untuk meningkatkan motivasi anak? Yuk, kita bahas bersama!
Batasi memotivasi anak dengan “cara tradisional”
Ketika Parents mencoba memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, misalnya belajar, seringkali hasilnya justru anak menjadi tidak termotivasi. Agar anak bisa memiliki motivasi, maka ia perlu menikmati kegiatan tersebut. Ketika anak tidak menikmati melakukan suatu aktivitas, maka usaha Parents untuk mencoba membujuk, mendorong, atau bahkan mengancam anak agar anak mau melakukannya akan percuma, dan bahkan bisa memicu konflik antara orang tua dan anak
Jadi batasi usaha memotivasi anak dengan cara membujuk dengan hadiah, menghukum, mengomeli, atau memarahi anak
Bantu mereka menikmati aktivitas
Ketika Parents terlalu mengontrol aktivitas anak, akan muncul tekanan pada diri anak dan membuat anak tidak bisa menikmati aktivitas tersebut. Jadi beri kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas sesuai dengan caranya sendiri. Memiliki keleluasan adalah keadaan yang penting untuk menumbuhkan motivasi. Apabila anak belum memiliki motivasi, cobalah cari cara untuk menginspirasi mereka, misalnya dengan:
- Menunjukkan pada anak bahwa belajar sesuatu yang baru adalah hal yang menyenangkan
- Membangun mindset bahwa tujuan belajar adalah mendapatkan pengetahuan baru bukan hanya mengerjakan tugas dan mendapatkan nilai yang bagus
- Dorong rasa ingin tahunya kepada hal baru. Saat anak bertanya, sebisa mungkin jawab pertanyaan tersebut atau ajak anak untuk mencari jawabannya bersama-sama
- Rayakan keberhasilan anak tanpa memuji terlalu berlebihan atau memberi pujian dengan syarat (hanya jika anak nilainya bagus, dsb). Pujilah usaha yang sudah dilakukan anak
- Dukung anak dengan memberikan feedback yang membangun. Hindari untuk memberikan kritik apabila anak melakukan kesalahan.
- Ketika anak menghadapi suatu masalah, bantu anak melihat masalah tersebut sebagai tantangan yang perlu dilalui
- Hindari membuat kesan suatu aktivitas itu tidak menyenangkan. Misalnya memberi reward kepada anak dalam bentuk anak diperbolehkan tidak belajar. Anak jadi menangkap bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang tidak menyenangkan dan perlu dihindari
Bantu mereka memahami pentingnya aktivitas tersebut
Beberapa aktivitas memang sifatnya tidak menyenangkan. Maka dari itu Parents perlu membantu anak untuk membangun motivasi yang tepat dengan menjelaskan mengapa aktivitas itu penting dan mereka membutuhkannya.
Misalnya latihan sepak bola bisa menjadi suatu aktivitas yang berat bagi anak. Namun, latihan dengan rutin penting dilakukan agar anak bisa memiliki kemampuan yang lebih baik. Bantu anak memahami bahwa ia perlu terus berlatih untuk meningkatkan kemampuannya meskipun terkadang rasanya tidak menyenangkan dan berat
Beri anak kesempatan untuk mengambil keputusan
Mungkin Parents takut jika anak mengambil keputusan sendiri maka ia akan memilih keputusan yang salah dan gagal. Perlu diingat ya Parents, kegagalan adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses belajar. Ia perlu merasakan konsekuensi dari keputusan yang ia ambil sehingga ia bisa belajar dan membantu ia membuat keputusan yang lebih baik di masa mendatang.
Misalnya anak menolak untuk mengerjakan PR meskipun Parents telah menjelaskan mengapa ia perlu mengerjakan itu. Biarkan anak merasakan konsekuensi dari perilakunya, misalnya diberi hukuman di sekolah.
Cari tantangan yang optimal
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan motivasi adalah dengan membantu anak merasakan kepuasan dari usaha mereka. Apabila tugas atau aktivitasnya terlalu sulit, besar kemungkinan anak akan merasa bosan dengan cepat. Namun jika aktivitas terlalu sulit, anak akan merasa ragu dengan kemampuannya atau tidak mau mencoba melakukannya.
Parents perlu membantu anak untuk mencari tantangan yang optimal, yaitu tantangan yang sedikit lebih sulit dari apa yang anak sudah kuasai namun tetap bisa dicapai dengan latihan dan kerja keras. Anak juga perlu memiliki growth mindset, yaitu pemahaman bahwa kemampuan yang mereka miliki dapat terus berkembang dengan latihan dan kerja keras. Jadi Parents perlu membantu dan mendorong mereka untuk terus berlatih. Ketika mereka berhasil menguasai kemampuan baru, perasaan kompeten akan memberikan energi positif dan menjadi motivasi internal mereka
Melibatkan diri dalam aktivitas anak
Libatkan seluruh anggota keluarga untuk menunjukkan bahwa mereka menghargai aktivitas yang dilakukan oleh anak. Misalnya dengan mendampingi anak belajar, menonton pertunjukkan anak, atau bermain olahraga yang sedang anak tekuni.
Batasi penggunaan hadiah
Memberikan hadiah bukan berarti hal yang buruk. Kuncinya adalah jangan sampai anak menganggap bahwa ada hubungan sebab akibat antara aktivitas yang ia lakukan dengan hadiah. Misalnya ketika anak mendapatkan hadiah setelah belajar, maka selanjutnya ia akan belajar agar bisa mendapat hadiah, bukannya karena termotivasi untuk belajar
Parents boleh kok memberikan hadiah, tapi berikan setelah aktivitas selesai dilakukan oleh anak ya. Selain itu berikan hadiah sesekali saja agar anak tidak mengharapkan hadiah dalam melakukan sesuatu. Parents juga bisa memberikan pujian, feedback positif, atau saran pengembangan kepada anak sebagai pengganti hadiah.
Dorong rasa ingin tahu dengan bermain
Perlu dipahami bahwa anak belajar dengan cara bermain. Saat bermain, anak melakukannya dengan senang dan tanpa paksaan. Dengan bermain anak bisa mendapatkan pengalaman baru dan belajar hal baru. Selain itu, melalui bermain anak bisa menguatkan ikatan sosial serta menurunkan stres. Jadi biarkanlah anak untuk bermain ya, Parents
Referensi:
Li, P. (2022). 7 science proven steps to motivate your child. Parenting for Brain. https://www.parentingforbrain.com/what-motivates-your-child/
N.A. (n.d). How to motivate children: Science-based approaches for parents, caregivers, and teachers. Developingchild.harvard.edu. https://developingchild.harvard.edu/resources/how-to-motivate-children-science-based-approaches-for-parents-caregivers-and-teachers/