“Duh, anak saya ini pemalu banget!”
“Anak saya kalau ketemu orang baru ga mau salaman”
“Kalau main sama temennya, anak saya pasti rebutan”
Pernah mendengar kalimat kalimat ini? Atau Parents sendiri yang pernah melontarkan kalimat itu? Keluhan-keluhan tersebut berkaitan erat dengan kemampuan sosial anak. Kemampuan sosial adalah salah satu kemampuan yang penting banget untuk dikembangkan dan dilatihkan pada anak. Lalu gimana ya caranya untuk membangun anak agar dapat memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik?
Mengidentifikasi kemampuan sosial berdasarkan usianya
Orang tua perlu memahami bahwa kemampuan anak berkembang sesuai dengan usianya. Dan setiap anak pun memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Jadi tidak perlu terlalu khawatir jika anak kita belum memiliki kemampuan sosial yang cukup baik. Artinya orang tua masih memiliki PR besar untuk membantu anak membangun kemampuannya. Berikut panduan 10 kemampuan sosial yang seharusnya sudah anak miliki saat ia masuk SD:
- Mendengarkan orang lain
- Mengikuti petunjuk
- Mengikuti aturan
- Mengabaikan gangguan (distraksi)
- Meminta bantuan
- Bergantian berbicara
- Akur dengan orang lain
- Tetap tenang dengan orang lain
- Bertanggung jawab terhadap perilakunya
- Berbuat baik untuk orang lain
Bermain pura-pura
Saat bermain pura-pura, anak mendapat kesempatan untuk memerankan orang lain. Misalnya menjadi polisi, dokter, guru, dan sebagainya. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar menjalin hubungan dengan orang lain mulai dari berbagi, menunjukkan kepedulian, membantu, dan menerima bantuan dari orang lain. Bermain pura-pura juga dapat menjadi sarana mereka untuk belajar meregulasi emosi dengan lebih baik.
Mengajarkan kebaikan
Mengajarkan kebaikan sangat penting untuk diberikan saat anak sedang bermain dengan temannya dan kita mendengar atau melihat anak melakukan hal yang tidak pantas. Misalnya mengejek teman, atau merebut mainan temannya. Kita perlu segera “masuk” dan memahamkan pada anak bahwa perbuatannya tersebut dapat membuat temannya merasa sedih.
Memulai percakapan
Salah satu keterampilan sosial yang perlu dikuasai adalah bagaimana caranya memulai suatu percakapan. Bisa dimulai dengan menyapa orang lain, menanyakan kabar, bertanya hobi, atau membicarakan hal yang disukai. Orang tua dapat melatih anak dengan bermain pura-pura. Bisa juga dilakukan dengan mendorong anak untuk menyapa kasir atau penjual saat sedang berbelanja.
Ajarkan empati
Salah satu nilai yang penting disampaikan pada anak adalah ”perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu mau diperlakukan”. Anak yang memiliki empati tinggi cenderung menjadi anak yang sopan, berkelakuan baik, dan menyadari bahwa ia harus menghargai orang lain. Hindari mengajarkan anak untuk tidak menghargai orang lain, misalnya dengan mengejek atau merendahkan orang lain.
Contoh yang bisa dilakukan adalah saat anak memukul temannya, orang tua perlu bertanya “Gimana rasanya kalau dipukul? Kamu mau gak kalau dipukul?”, dan sebagainya
Kemampuan sosial adalah kemampuan yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Ada baiknya orang tua juga fokus untuk mengajarkan dan mencontohkan keterampilan ini kepada anak, dan jangan hanya fokus kepada kemampuan akademisnya saja ya