Dalam menjalani hidup tentunya kita akan mengalami tantangan dan kesulitan ya Parents. Seiring dengan perkembangan zaman, masalah-masalah tersebut pun akan semakin rumit dan dibutuhkan kekuatan mental untuk menghadapinya. Lalu bagaimana ya caranya untuk mempersiapkan anak agar memiliki mental yang tangguh?
Latih anak untuk mengatasi pikiran negatif
Cara anak berpikir akan mempengaruhi perasaan dan tingkah lakunya, sehingga penting untuk melatih anak mengatasi pikiran-pikiran negatif. Jangan salah, ternyata anak juga memiliki pikiran negatif lho! Mereka terkadang meragukan dirinya sendiri, mengkritik dirinya sendiri, atau membesarkan-besarkan masalah (just like their parents, hehe). Sayangnya tidak sedikit Parents yang tidak menganggap serius pemikiran anak dan bahkan menganggapnya remeh. Atau anak diminta untuk selalu berpikir positif. Padahal anak yang meyakini bahwa semuanya akan baik-baik saja memiliki resiko tidak siap menghadapi dunia nyata.
Anak perlu dilatih untuk melakukan reframing terhadap pikiran negatif mereka. Bagaimana cara melatihnya? Saat anak memiliki pikiran negatif, tanyakan padanya “Apa yang membuatmu berpikir kalau itu benar-benar terjadi? Apa buktinya?”. Misalnya saat anak merasa bahwa ia tidak bisa matematika, tanyakan “Apa yang membuatmu merasa tidak bisa matematika? Apa buktinya?” Apakah benar nilainya selalu jelek? Jika iya, apa yang menjadi hambatannya dan apa solusi yang dapat dilakukan?
Ajari anak untuk melakukan manajemen emosi
Saat anak mengalami emosi negatif (marah, takut, sedih, dan sebagainya), sebagian besar orang tua cenderung meminta mereka untuk menekannya. Ternyata hal ini secara tidak langsung mengajarkan kepada anak bahwa mereka tidak boleh memiliki emosi negatif. Padahal setiap orang pasti akan merasakan emosi negatif. Apabila anak tidak diperkenankan merasakan dan mengenal emosi negatif tersebut, bagaimana anak bisa menanganinya dengan baik?
Anak yang dapat mengenali emosinya dengan baik akan memiliki pemahaman yang lebih baik bagaimana cara menangani emosi tersebut serta ia akan lebih mampu bertahan dalam situasi yang tidak menyenangkan. Bagaimana cara mengajarkan pada anak? Ajari mereka untuk melabeli emosi yang dirasakan, entah itu senang, bangga, marah, kecewa, dan sebagainya. Lalu ajari mereka bagaimana caranya untuk menangani emosi tersebut.
Ajari anak untuk memecahkan masalah
Seringkali orang tua merasa tidak tega saat melihat anaknya berada dalam kesulitan. Orang tua sering ikut campur sehingga anak tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidupnya sendiri. Padahal anak perlu diberi kesempatan untuk memilih perilaku yang ia inginkan serta memecahkan masalah yang sedang ia hadapi. Hal ini akan menunjukkan pada mereka bahwa mereka memiliki kendali terhadap hidupnya sendiri.
Nah, untuk membentuk anak yang memiliki mental tangguh, dibutuhkan pula orang tua yang bermental tangguh. Apabila orang tua masih sering berpikir negatif, belum mampu mengatur emosinya, atau belum mampu memecahkan masalah yang dihadapi dengan bijak, maka orang tua juga perlu berproses bersama dengan anak. It’s not only children who grow, parents do too.