Bagi Parents dengan anak remaja, pasti terkadang menghadapi situasi ketika anak mulai berargumentasi atau bahkan tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Tentunya hal ini membuat jengkel ya, dan bahkan bisa menimbulkan konflik yang dapat berujung kepada buruknya kualitas hubungan antara Parents dengan anak
Lalu gimana ya caranya agar anak remaja mau mendengarkan nasehat dan menuruti aturan orang tua?
Ambil nafas panjang dan coba berempati
Ketika anak masih kecil, orang tua akan mengarahkan dan meminta anak untuk selalu mengikuti instruksi dan perintah kita. Akhirnya Parents terbiasa untuk memberikan instruksi kepada anak dan lupa bahwa ia juga manusia yang memiliki kehendak, pikiran, dan emosi.
Bagaimana kita berinteraksi akan membentuk pondasi dari pola hubungan antara anak dan orang tua. Jangan sampai reaksi kita membuat pola hubungan menjadi buruk. Jadi ketika anak remaja mulai berargumen, coba deh tarik nafas panjang dulu. Ambil jeda lalu tanyakan pada diri sendiri Nada suara seperti apa yang ingin digunakan?
Sikap seperti apa yang ingin ditunjukkan?
Emosi seperti apa yang ingin diekspresikan?
Apakah Parents terkesan selalu benar dan anak selalu salah?
Apakah Parents mendengarkan mereka?
Apakah Parents mau diperlakukan sama sebagaimana Parents memperlakukan anak?
Akhiri pertengkaran
Ketika anak remaja tidak mau menurut, beberapa orang tua terus menekan dan akhirnya berujung pada munculnya pertengkaran. Tentunya pertengkaran tersebut akan membuat mereka semakin tidak menurut dan bahkan bisa membuat hubungan Parents dengan anak menjadi jauh.
Jadi daripada berharap remaja akan mengalah, coba deh Parents yang menghentikan pertengkarannya. Ketika keadaan mulai panas, coba untuk ambil jeda dan berpikir apakah hubungan seperti ini yang Parents inginkan? Apakah Parents mau diperlakukan seperti itu?
Kalau Parents masih kesulitan untuk mengendalikan diri, ambil jeda dulu ya dan katakan kepada anak untuk kembali berbicara ketika Parents sudah lebih tenang
Sampaikan alasan
Ketika anak remaja tidak mau menuruti suatu aturan, sampaikan alasan sebenarnya mengapa Parents membuat aturan itu. Hindari pernyataan seperti “Karena ibu tahu apa yang baik untukmu!” atau “Kamu itu nggak tahu apa-apa, jadi nurut aja!”. Coba Parents jelaskan dengan tenang mengapa aturan itu penting untuk dibuat dan apa dampaknya terhadap anak.
Anak butuh diberi penjelasan agar ia mau mendengarkan dan menuruti aturan. Memang sih butuh waktu dan butuh lebih banyak usaha, namun anak akan lebih memahami dan lebih mudah untuk menaati aturan yang telah dibuat
Tentu Parents punya alasan yang baik mengapa menetapkan suatu aturan. Namun kalau Parents merasa tidak ada alasan yang tepat, coba dilihat kembali kenapa aturan itu dibuat? Apakah demi kebaikan anak atau karena Parents ingin mengontrol anak?
Dengarkan pendapat anak
Agar anak mau mendengarkan, kita juga harus mau mendengarkannya. Tanya pendapatnya dan dorong ia untuk mencari solusi dari permasalahannya. Jangan lupa juga untuk mau berkompromi. Menjadi orang tua yang baik bukan berarti menjadi pihak yang selalu benar. Terkadang orang tua perlu berkompromi dan memberi kesempatan kepada anak. Anak juga jadi belajar untuk menghormati keputusan orang lain dan bernegosiasi untuk mendapat solusi terbaik saat menghadapi konflik
Bangun hubungan yang baik
Kalau kita peduli dengan seseorang, tentunya kita juga peduli kan terhadap apa yang orang tersebut katakan dan rasakan. Jadi ketika anak remaja tidak mau mendengarkan, coba evaluasi lagi bagaimana hubungan Parents selama ini dengan anak? Apakah dilandasi dengan rasa percaya dan kepedulian?
Coba mundur sejenak dan perbaiki lagi dasar dari hubungan Parents dan anak. Luangkan waktu dan lakukan kegiatan bersama. Bangun interaksi yang menyenangkan. Bangun pola komunikasi yang terbuka dan positif, dimulai dari membicarakan hal-hal yang ringan. Jika hubungan Parents membaik, besar kemungkinan anak akan lebih mendengarkan dan menuruti Parents.
Berhenti menghukum
Hubungan yang baik antara orang tua dan anak tidak dibangun berdasarkan hukuman. Hukuman tidak akan membuat seseorang mendengarkan kita, kalaupun iya besar kemungkinan mereka melakukannya secara terpaksa. Parents bisa mencoba untuk menerapkan disiplin positif ya pada anak
Demi kepentingan anak
Ketika anak selalu menurut dan tidak pernah mempertanyakan sesuatu, tidak selalu menjadi hal yang positif lho. Anak perlu memiliki keterampilan untuk menentukan pilihan, berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalahnya sendiri ketika mereka dewasa. Oleh karena itu orang tua perlu memberi ruang bagi anak untuk lebih mandiri. Anak perlu diberi kesempatan untuk membuat kesalahan (selama itu tidak berbahaya) dan memetik pelajaran dari situ.
Referensi:
Li, P. (2023). 7 effective steps when teenager is not listening to parents. Parenting for brain. https://www.parentingforbrain.com/how-to-make-your-teenager-listen/