Sebagai orang tua, seringkali kita terlalu keras kepada diri sendiri. Misalnya dengan sering mengkritik diri atau munculnya pikiran-pikiran negatif yang membuat kita merasa bahwa kita bukan orang tua yang baik. Sayangnya kritik dan pikiran negatif tersebut tidak membantu orang tua menjadi lebih baik, dan bahkan bisa memunculkan dampak negatif.
Mungkin Parents pernah mendengar ungkapan we need to love ourselves first before we can love another person. Kita perlu mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum bisa mencintai orang lain. Ternyata ungkapan ini ada benarnya lho. Kalau diibaratkan kendaraan bermotor, tentu kita butuh untuk merawat mesin, mencuci kendaraan, melakukan service, dan perilaku lainnya agar kendaraan kita awet dan bisa berjalan terus. Begitu pula dengan diri kita. Kita butuh merawat dan memperlakukan diri dengan baik agar kita “awet” dan bisa “berjalan terus”. Salah satu cara untuk merawat diri adalah dengan melakukan self compassion.
Self compassion ternyata punya 3 komponen utama yang sangat penting. Dengan melakukan 3 komponen ini, artinya kita sedang melakukan self compassion. Apa saja sih 3 komponen itu? Kita simak yuk!
Self kindness (Berbuat baik kepada diri sendiri)
Ketika kita melakukan self compassion, artinya kita bersikap hangat dan penuh pengertian saat sedang mengalami kegagalan, ada hal yang tidak menyenangkan, atau sedang merasa tidak yakin dengan kemampuan dalam diri. Seseorang yang melakukan self compassion menyadari bahwa kegagalan, ketidaksempurnaan, dan mengalami kesulitan dalam hidup adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam hidup. Jadi daripada terus menerus mengkritik diri, lebih baik berusaha untuk bersikap baik pada diri sendiri. Kita nggak bisa selalu mendapatkan apa yang kita inginkan kan? Saat kita menyadari dan mampu menerima kenyataan itu, maka hati kita pun akan menjadi lebih tenang
Jadi kalau Parents mulai punya pikiran negatif tentang diri sendiri, coba deh katakan:
“Aku menerima diriku dan semua kelebihan dan kekurangan dalam diriku”
“Aku berhak diperlakukan dengan penuh kasih dan cinta, paling tidak oleh diriku sendiri”
“I’m enough”
Common humanity
Ketika kita tidak mendapatkan apa yang diinginkan, seringkali muncul pikiran “aku adalah orang yang paling menderita di dunia” atau “aku adalah orang yang paling bodoh karena telah melakukan kesalahan itu”. Padahal kenyataannya semua orang pernah menderita dan pernah melakukan kesalahan. Salah satu ciri dari self compassion adalah kemampuan untuk menyadari bahwa penderitaan, melakukan kesalahan, dan ketidaksempurnaan adalah manusiawi dan semua orang di dunia pernah mengalaminya. Ketika kita menyadari ini, muncul perasaan terhubung dengan orang lain sehingga kita tidak menarik diri dari lingkungan.
Coba yuk katakan pada diri sendiri:
“Tidak apa-apa sesekali melakukan kesalahan dan aku memaafkan diriku”
“Aku bisa bertumbuh dari kesalahan yang kulakukan”
“This too shall pass”
Mindfulness
Ciri lain dari self compassion adalah adanya usaha untuk menerima emosi negatif yang dirasakan sehingga emosi tersebut tidak ditekan atau justru diekspresikan secara berlebihan. Usaha ini bisa dilakukan dengan cara mengamati pikiran dan emosi negatif dengan mindfulness. Mindfulness adalah suatu keadaan saat kita tidak menghakimi dan menerima pikiran serta emosi kita apa adanya tanpa berusaha untuk menekan atau mengabaikannya.
“Aku menerima pikiran dan perasaan ini”
“Aku mengizinkan diriku untuk merasa sedih/marah/takut/cemas/emosi lain”
“It’s okay not to be okay”
Referensi:
Neff, K. (n.d). Definition of self compassion. https://self-compassion.org/the-three-elements-of-self-compassion-2/