Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang disarankan oleh para ahli untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh ini memiliki ciri terjalinnya komunikasi yang hangat dan suportif, namun anak juga tetap diajarkan untuk disiplin. Nah Parents, kira-kira gimana sih cara yang bisa dilakukan untuk menjadi orang tua otoritatif?
Dengarkan anak
Salah satu ciri orang tua otoritatif adalah memberi kesempatan bagi anak untuk mengutarakan apa yang ia pikirkan. Ketika anak berbicara, coba dengarkan terlebih dulu apa yang ingin anak sampaikan tanpa langsung memberi judgement. Buat anak merasa nyaman berbicara apapun kepada kita. Ketika ada pendapat yang keliru, tetap perlu diluruskan ya. Namun tunggu dulu hingga anak sudah tuntas menyampaikan apa yang ia rasakan.
Validasi emosi anak
Ketika anak merasakan emosi tertentu, bantu anak untuk mengenali emosinya. Hindari ya kata-kata “Nggak boleh nangis” atau “Gitu aja kok takut sih”. Coba katakan “Saat ini kamu merasa sedih ya” atau “Rasanya nggak nyaman ya”. Melakukan validasi emosi akan membantu anak melakukan manajemen emosi dengan baik.
Tetapkan aturan yang jelas
Penetapan aturan adalah hal yang penting banget agar nantinya anak memiliki kontrol diri yang baik. Parents perlu pastikan anak paham mengapa sebuah aturan dibuat. Misalnya aturan mengenai screen time, Parents bisa menjelaskan mengapa perlu ada pembatasan waktu yaitu untuk menjaga kesehatan mata. Kalau usia anak sudah lebih besar, bisa banget nih Parents diskusi bersama anak mengenai aturan dan konsekuensinya. Anak menjadi lebih terlibat dan tergerak untuk mengikuti aturan itu.
Hindari hukuman, gunakan konsekuensi
Ketika anak melakukan kesalahan, hindari menghukum anak baik dengan kekerasan fisik maupun kekerasan emosional (mempermalukan, mengancam, dsb). Cobalah untuk menggunakan konsekuensi logis dari perbuatannya. Misalkan anak menumpahkan air, konsekuensinya adalah anak membersihkan tumpahan air tersebut. Konsekuensi bisa juga berupa pembatasan privilege mereka, misalnya mengurangi jatah screen time, tidak memperbolehkan bermain sepeda, dsb
Menyeimbangkan antara tanggung jawab dan kebebasan
Penting bagi anak untuk belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Parents perlu memberi anak kesempatan untuk melakukannya. Misalnya beri anak tanggung jawab terhadap kerapian kamarnya, atau perlengkapan yang akan dibawa ke sekolah. Apabila anak tidak mau melakukan, biarkan ia merasakan konsekuensinya. Misalnya kamarnya menjadi tidak nyaman atau ia akan ditegur guru di sekolah. Parents bisa membantu anak dengan menggunakan list to-do, checklist, atau jadwal harian.
Referensi:
Morin, A, (2020). 12 ways to become a more authoritative parent. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/ways-to-become-a-more-authoritative-parent-4136329