Para pejuang LDR, mana nih suaranya??
Menjalani hubungan jarak jauh memang nggak mudah ya. Malahan hubungan jarak jauh sering dianggap sebagai hubungan yang tidak akan berhasil. Bener nggak sih?
Eits, tenang..tenang! Parents tetap bisa terkoneksi dengan baik kok bersama pasangan. Hubungan jarak jauh dapat bertahan dan juga dapat membuat pasangan yang menjalaninya bahagia sama seperti pasangan normal pada umumnya.
Hanya saja memang ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh pasangan yang menjalani LDR. Apa saja sih masalah yang biasanya dihadapi dan bagaimana cara untuk melaluinya?
Miscommunication
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ternyata pesan singkat lebih sering memicu salah paham jika dibandingkan dengan percakapan melalui telepon atau tatap muka secara langsung. Pesan singkat dapat memicu konflik karena:
- Kurangnya bahasa non verbal seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang dapat memberikan konteks terhadap kata-kata
- Kecenderungan kita menulis pesan singkat dibarengi dengan aktivitas lain
- Bagaimana tanda baca atau gaya pengetikan yang digunakan dapat memunculkan makna yang berbeda bagi pembacanya
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan resiko salah paham?
- Ada baiknya Parents menggunakan pesan singkat hanya sebagai media komunikasi yang sifatnya santai, misalnya mengucapkan selamat malam atau mengungkapkan kerinduan. Sedangkan untuk percakapan yang lebih serius, lebih baik dilakukan melalui video call atau secara tatap muka langsung
- Ketika merasa marah, coba untuk ambil jeda terlebih dahulu dan jangan langsung bereaksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya konflik yang dapat berujung terucapnya kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan
- Tanyakan pertanyaan untuk memastikan pemahaman kita terhadap apa yang pasangan sampaikan
- Bicarakan bagaimana cara yang diinginkan oleh kedua belah pihak untuk mengelola konflik dan bahas juga bagaimana cara komunikasi yang diinginkan dalam sehari-hari
- Bangun komunikasi secara jujur dan terbuka untuk menguatkan ikatan dalam pasangan sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman di masa mendatang
- Pembicaraan mengenai rasa cinta berhubungan dengan kepuasan hubungan di antara pasangan dengan hubungan jarak jauh. Artinya penting bagi kedua belah pihak untuk saling mengekspresikan rasa cintanya
Perilaku yang didasari rasa takut
Beberapa permasalahan dalam hubungan jarak jauh seringkali berakar pada rasa takut. Takut bahwa pasangan tidak peduli lagi, takut ia berselingkuh, atau takut pasangan menyembunyikan sesuatu
Wajar sih untuk merasa takut, namun Parents perlu waspada jangan sampai pikiran negatif ini menjadi mengganggu dan bahkan mengancam hubungan Parents dengan pasangan
Strategi yang bisa digunakan untuk mengelola rasa takut adalah:
- Melakukan komunikasi yang jelas dan terbuka untuk membantu Parents mengekspresikan apa yang dirasakan sehingga dapat mencegah munculnya perilaku atau pikiran yang didasari rasa takut
- Jika pasangan ingin selalu tahu kita berada di mana dan dengan siapa, tanyakan kepada pasangan apa yang membuatnya selalu ingin tahu. Setelah itu cobalah untuk jelaskan kepada pasangan situasi dan kondisi yang Parents jalani
- Jika diperlukan, Parents juga bisa mencari bantuan tenaga profesional. Mungkin saja ketakutan yang dirasakan didasari oleh trauma, gangguan cemas, atau gangguan kepribadian. Dengan berkonsultasi ke tenaga profesional dapat membantu Parents untuk mengelola rasa takut tersebut dengan lebih baik sehingga dapat terjalin hubungan yang lebih aman bersama pasangan
Masalah waktu dan zona waktu
Masalah waktu juga menjadi tantangan yang sering dihadapi oleh pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh. Mungkin pasangan Parents berada di zona waktu yang berbeda sehingga jam tidurnya pun berbeda. Bisa juga pasangan bekerja di shift pagi sedangkan Parents bekerja di shift malam. Kemungkinan lain adalah pasangan benar-benar memiliki jadwal yang padat sehingga tidak ada waktu untuk berkomunikasi.
Apabila kesibukan atau jadwal yang berbeda mulai mempengaruhi kapan, bagaimana, dan seberapa sering kita berkomunikasi dengan pasangan, lama kelamaan hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap relasi pernikahan. Lalu apa yang bisa dilakukan?
- Cobalah untuk membuat jadwal khusus yang memungkinkan adanya komunikasi antara Parents dengan pasangan
- Tentukan prioritas. Memang pekerjaan adalah hal yang penting, namun relasi dengan pasangan juga tidak kalah penting
- Cobalah untuk mengatur jadwal yang memungkinkan Parents dengan pasangan melakukan sesuatu secara bersamaan. Misalnya merutinkan untuk melakukan video call saat sarapan atau makan malam. Mungkin salah satu pihak harus mengubah beberapa jadwal untuk membuat hal ini terjadi. Ada baiknya disepakati bersama agar tetap terjalin koneksi yang baik di dalam pernikahan
Kurangnya intimasi
Menjaga intimasi secara fisik atau seksual bisa terasa sulit dalam menjalani hubungan jarak jauh, apalagi jika jarak waktu untuk bertemu cukup lama. Apabila intimasi secara fisik dirasa penting dalam hubungan oleh kedua belah pihak, ketika intimasi tersebut tidak didapatkan maka bisa memunculkan ketegangan dalam pernikahan
Cara yang bisa coba dilakukan untuk tetap menjaga intimasi adalah
- Melakukan percakapan erotis, phone sex, atau video call sex
- Jujur dan terbuka mengenai apa yang diharapkan dan seberapa kita merasa nyaman melakukan aktivitas tersebut. Apabila terasa sulit untuk melakukan phone sex, komunikasikan dengan pasangan sehingga bisa dicari solusi untuk menjaga keintiman bersama
Menjalani hidup yang berbeda
Berada dalam hubungan jarak jauh berarti kita akan melakukan aktivitas yang berbeda dengan pasangan, bergaul dengan orang yang berbeda, dan menghadapi pengalaman yang berbeda. Wajar untuk merasa khawatir mengenai hal ini.
Untuk melaluinya maka yang bisa dilakukan adalah
- Membentuk mindset bahwa situasi ini bisa menjadi kesempatan untuk “memperkaya dunia” kita karena kedua belah pihak memiliki pengalaman yang berbeda. Pengalaman tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran satu sama lain
- Berikan virtual tour mengenai aktivitas yang sedang dilakukan atau tempat yang sedang dikunjungi
- Ketika sedang bersama, cobalah untuk mengunjungi tempat yang pernah diceritakan atau bertemu dengan teman pasangan sehingga Parents merasa benar-benar masuk ke dalam dunia pasangan
- Luangkan waktu untuk satu sama lain sehingga kedua belah pihak masih merasa bahwa dirinya adalah prioritas
Selain tips-tips yang sudah dibahas di atas, ada beberapa perilaku yang perlu dihindari nih Parents:
- Memendam emosi: cobalah untuk mengkomunikasikan apa yang kita rasakan. Hubungan menjadi terbuka dan akan membantu Parents menghadapi tantangan yang ada. Apabila terasa sulit untuk membicarakan emosi, cobalah untuk menuliskan perasaan dan kirimkan surat atau email kepada pasangan
- Membuat tuduhan tanpa bukti: rasa percaya adalah aspek yang sangat penting dalam hubungan, terutama dalam hubungan jarak jauh. Cobalah untuk identifikasi terlebih dahulu pikiran yang membuat kita berasumsi negatif terhadap pasangan. Cari cara untuk menenangkan pikiran sehingga tidak bertindak secara reaktif. Apabila Parents masih merasa ragu, Parents bisa mencoba untuk melakukan klarifikasi kepada pasangan atau mencari bukti untuk memperjelas apakah pikiran kita adalah asumsi atau kenyataan
- Tidak menikmati momen sederhana: cobalah untuk mencari kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, baik sedang bersama ataupun terpisah. Hidup terpisah mungkin membuat kita merasa membutuhkan suatu aktivitas khusus untuk merasa bahagia. Padahal aktivitas sederhana seperti masak, makan bersama, atau mengungkapkan rasa sayang dapat menjadi momen yang membahagiakan juga. Carilah cara untuk menikmati hidup dan merasa bahagia sehingga kita memiliki energi positif untuk dibagikan kepada pasangan baik saat sedang bersama ataupun terpisah
Referensi:
Connolly, S. (n.d.). Survival tips for long distance relationships. Mentalhelp.net. https://www.mentalhelp.net/blogs/survival-tips-for-long-distance-relationships/
Montijo, S. & Silva, S. (2022). How to overcome 5 common challenges of long distance relationships. PsychCentral. https://psychcentral.com/lib/how-to-make-long-distance-relationships-work#things-to-avoid
Travers, M. (2022). 3 keys to making a long distance relationship work. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/social-instincts/202211/3-keys-making-long-distance-relationship-work